Hijrah Nabi Muhammad Saw dan kaum muslimin ke yatsrib (Madinah)
Sebelum hijrah, beberapa sahabat telah lebih dulu meninggalkan Mekkah. Nabi Muhammad SAW kemudian hijrah bersama sahabatnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq. Mereka sempat bersembunyi di Gua Tsur selama tiga hari untuk menghindari kejaran kaum Quraisy. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan ke Yatsrib dengan selamat.
Setibanya di Yatsrib, Nabi disambut meriah oleh penduduk kota dengan lantunan lagu Tala’al Badru ‘Alayna. Yatsrib kemudian berganti nama menjadi Madinah Al-Munawwarah. Di sana, Nabi membangun masyarakat Islam yang damai dan bersatu. Hijrah menjadi awal kalender Hijriyah dan mengajarkan nilai perjuangan, kesabaran, dan persaudaraan dalam Islam.
Peristiwa Baiat Aqabah I
Peristiwa Baiat Aqabah I terjadi pada musim haji tahun ke-11 kenabian (sekitar tahun 620 M). Pada saat itu, sebanyak 12 orang penduduk Yatsrib (Madinah) dari suku Aus dan Khazraj bertemu dengan Nabi Muhammad SAW di suatu tempat bernama Aqabah, dekat Mina. Mereka telah mendengar ajaran Islam dan tertarik dengan dakwah Nabi. Dalam pertemuan tersebut, mereka menyatakan masuk Islam dan memberikan janji setia (baiat) kepada Nabi. Isi baiat tersebut adalah janji untuk tidak menyekutukan Allah, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak, tidak berdusta, dan tidak menolak perintah dalam kebaikan. Perjanjian ini menandai awal tersebarnya Islam di Yatsrib dan menjadi langkah penting sebelum terjadinya Baiat Aqabah II dan hijrah Nabi ke Madinah.
Peristiwa Baiat Aqabah II
Peristiwa Baiat Aqabah II terjadi pada musim haji tahun ke-13 kenabian (sekitar tahun 621 M), setahun sebelum hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yatsrib (Madinah). Pada saat itu, sebanyak 73 laki-laki dan 2 perempuan dari suku Aus dan Khazraj di Yatsrib datang secara diam-diam untuk bertemu Nabi Muhammad SAW di Aqabah. Mereka telah memeluk Islam dan datang untuk menyatakan janji setia yang lebih kuat. Dalam baiat ini, mereka berjanji akan taat kepada Allah dan Rasul-Nya, serta siap melindungi Nabi Muhammad SAW dengan jiwa dan raga, seperti mereka melindungi keluarga sendiri. Baiat ini dikenal sebagai Baiat Aqabah II, dan menjadi perjanjian politik serta militer pertama antara Nabi dan penduduk Yatsrib. Setelah peristiwa ini, Nabi mengizinkan kaum Muslimin untuk hijrah ke Yatsrib, yang kemudian dikenal sebagai Madinah Al-Munawwarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar